Tristan Da Cunha, Pulau Terpencil di Dunia yang Sulit Dikunjungi Wisatawan
Wisata Ekstrim – Saat mendengar tempat paling terisolasi di dunia pasti yang terlintas di benakmu mungkin adalah sebuah kawasan di Kutub Utara. Namun tak hanya itu saja, ternyata ada salah satu pulau yang disebut paling terisolasi di dunia.
Tristan da Cunha disebut-sebut sebagai tempat paling terisolasi di dunia. Berada di tengah-tengah Atlantik, Tristan da Cunha dianggap sebagai pulau terpencil di Bumi. Bagaimana tidak, ini dikarenakan lokasi Tristan da Cunha yang sangat jauh dari pulau-pulau lainnya. Lokasinya berada sekitar 2.816 kilometer dari Afrika Selatan dan 3.360 kilometer dari Amerika selatan. Sedangkan, satu-satunya dataran terdekat dari Tristan da Cunha adalah Saint Helena yang hanya berjarak 2.430 kilometer.
Pulau Paling Terisolasi di Dunia
Ditemukan pada tahun 1560, Tristan da Cunha mengambil nama penemunya, yaitu Tristao da Cunha. Pulau yang dihuni sekitar 267 orang ini dianeksasi oleh Kerajaan Inggris pada tahun 1816. Meski Inggris telah memberikan banyak fasilitas umum, seperti rumah sakit dengan perawatan gigi, ruang operasi dan toko penyedia bahan makanan, tapi karena lokasinya yang terpencil, penduduk setempat mesti memesan sejak jauh-jauh hari, misalnya beberapa minggu atau beberapa bulan sebelumnya. Mayoritas penduduk Tristan da Cunha adalah petani. Bagi kamu yang senang dengan ketenangan, Tristan da Cunha jadi tempat yang tepat bagi kamu untuk ‘kabur’ sementara waktu. Apalagi karena alamnya yang sangat indah dan hijau, tak hanya memanjakan mata tapi juga membuat pikiran jadi rileks seketika.
Hanya saja, saat kamu memutuskan untuk berlibur ke Tristan da Cunha, akses menuju ke sana sangat sulit. Hal ini dikarenakan pulau-pulai tersebut tidak ditunjang oleh moda transportasi mumpuni. Pulau ini juga tidak memiliki bandara dan hanya dapat dicapai melalui jalur laut. Selain itu, meski kapal-kapal nelayan dari Afrika Selatan sering datang secara terjadwal, hanya ada satu kapal, yakni RMS Saint Helena (kapal utama untuk penumpang) yang melintasi pulau ini. Itu pun hanya setahun sekali selama pelayaran Februari dan melintasi Cape Town dan Saint Helena (tidak sampai ke Tristan da Cunha).
Selain lokasinya yang terpencil, kamu juga harus terbiasa dengan listrik yang terbatas. Pasalnya, satu-satunya tempat penghasil listrik di Tristan da Cunha adalah di Edinburgh of the Seven Seas yang dihasilkan oleh generator diesel. Dan yang terakhir, jangan pernah berharap untuk bisa menikmati hotel mewah atau restoran mahal. Karena kamu tidak akan menemukannya di Tristan da Cunha. Tak usah pula membawa kartu kredit, karena hanya jadi sebuah kartu yang tak bisa digunakan saat berada di pulau ini. Walau demikian, pulau paling terpencil itu menjadi salah satu suaka margasatwa terbesar di dunia. Mengutip Lonely Planet, pulau ini menjadi tempat perlindungan bagi ikan yang hidup di perairan dan puluhan juta burung laut yang memakannya, termasuk di antaranya adalah penguin rochhopper yang terancam punah, elang laut hidung kuning, dan satwa liar lainnya.