Gunung Karst Paling Dahsyat di Bandung Barat
Wisata Ekstrim – Melewati daerah Jalan Raya Gunung Masigit, pelancong disuguhkan panorama pegunungan kapur yang menawan. Jajaran bukit kapur Kawasan Gunung Karst Citatah yang mengelilingi daerah ini punya paras cantik menawan. Perjalanan menuju Bandung beberapa minggu lalu menggunakan sepeda motor, saya rasa lebih seru dan asyik. Saat itu laju motor yang saya gunakan sudah melewati perbatasan antara Cianjur dan Bandung Barat. Bentang Sungai Citarum ini pun menjadi menjadi titik awal perjalanan di Bandung Barat dan akhir perjalanan di Cianjur.
Udara di antara dua kabupaten ini sangatlah sejuk. Banyak pelancong yang menyempatkan beristirahat di pinggir jalan perbatasan ini. Ya, suasananya memang sangat bersahabat apalagi rindangnya pepohonan masih memenuhi area di sepanjang jalan ini. Saya yang saat itu pergi bersama seorang teman memutuskan untuk terus jalan karena mengejar waktu agar tidak terlalu malam sampai di Bandung. Trek lurus kini menjadi tantangan dalam perjalanan kami. Ya, jalur lurus nan membosankan ini dikenal dengan Jalan Raya Bandung.
Kenapa membosankan? Sebenarnya panorama di sepanjang jalan ini cukup indah. Hanya saja, jarangnya belokan membuat pengendara motor seperti kami jadi mengantuk. Laju motor pun lebih dipercepat. Selain untuk menghilangkan rasa bosan dan kantuk, jalan ini juga dilalui banyak truk dan bus-bus besar. Maklum saja, karena jalan ini menjadi jalur yang ramai kendaraan menuju Bandung dan sekitarnya.
Tidak terasa, akhirnya kami kembali melewati trek yang berbelok-belok. Kini kami sudah tiba di Jalan Raya Cipatat. Suasana perjalanan kembali teduh dan sejuk dengan panorama kiri dan kanan jalan yang masih hijau. Pepohonan dan persawahan menjadi pemandangan asri yang menyejukan. Namun sayang, suasana ini tidak berjalan lama. Saat memasuki kawasan Citatah udara yang tidak bersahabat menyambut kedatangan kami. Meskipun masih ada pepohonan tapi suasana di jalan ini sangat berdebu.
Tidak heran karena daerah ini sudah masuk pada kawasan penambangan batu kapur. Daerah ini dikenal sebagai Kawasan Karst Citatah. Menurut informasi yang saya ketahui daerah ini dikelilingi oleh pegunungan dan tebing kapur. Benar saja, di antara kelokan-kelokan tajam saya melihat panorama yang tak biasa di kiri jalan. Gunung-gunung kapur membentang kokoh di jalan yang mengarah Bandung. Kalau dilihat-lihat lebih detil, sebenarnya Kawasan Karst Citatah ini sangatlah cantik dan memesona.
Kawasan Karst Citatah termasuk warisan tertua di Pulau Jawa. Terbentang sepanjang enam kilometer dari Tagog Apu hingga selatan Rajamandala. Warna putih kekuningan mendominasi gunung-gunung kapur ini. Sekilas, gunung-gunung kapur ini punya panorama seindah Mount Everest di Tibet. Meskipun tak setinggi dan seputih gunung tertinggi di dunia ini, gunung kapur di Kawasan Karst Citatah punya bentuk yang cukup mirip dengan Mount Everest.
Puncaknya yang terlihat sedikit runcing seolah menantang langit. Tidak hanya satu, gunung kapur ini juga punya banyak bagian. Ya, Kawasan Karst Citatah juga meliputi Gua Pawon, Pasir Pawon, Pasir Masigit, Pasir Bancana, Karangpanganten, Gunung Manik, Pasir Pabeasan dan Gunung Hawu. Kawasan Karst Citatah juga menyimpan banyak penemuan kuno. Seperti di Gua Pawon, pernah ditemukan situs purbakala berupa alat-alat batu, gerabah, bongkah andesit sebagai alat tumbuk dan tulang-tulang yang diyakini sebagai tulang binatang.
Namun sayang, semua keindahan yang terdapat dalam Kawasan Citatah terancam rusak dan hancur karena ulah penambangan marmer yang terlalu mengeksploitasi daerah ini. Konon, gunung kapur yang indah ini dahulu punya bentuk yang lebih sempurna. Tapi, semenjak penambangan tersebut bentuk gunung-gunung kapur ini berubah dan dipenuhi cekungan-cekungan bekas penambangan. Ada satu lagi keunikan yang dimiliki Kawasan Karst Citatah. Ada pedang raksasa yang menancap di atas salah satu tebing batu di daerah tersebut. Warga sekitar tidak ada yang tahu dari mana asal muasal pedang hitam tersebut.