Wisata Angkor Wat Kamboja Yang Jarang Di Lirik Wisatawan
Wisata Ekstrim – Angkor Wat merupakan kompleks Candi Hindu terbesar di dunia dan dikunjungi lebih dari 2 juta turis setiap tahunnya. Hal ini menjadikan Angkor sebagai salah satu monumen keagamaan yang paling populer sebagai destinasi wisata. Candi yang dibangun di era Kekaisaran Khmer kuno atau sekitar tahun 900-1200 Masehi itu juga merupakan daya tarik utama Kamboja. Berlokasi di Siem Reap, kompleks seluas 162 hektar dengan 72 candi kuno itu tidak pernah sepi pengunjung, dan merupakan pemasukan devisa terbesar bagi Kamboja.
Melansir Phnom Penh Post yang mengutip data dari Apsara Authority, tahun 2015, Angkor Wat sukses meraup US$60 juta atau setara Rp798,9 miliar, hanya dari penjualan tiket. Harga tiket masuk Angkor Wat dibagi menjadi tiga, yakni tiket harian, tiket tiga harian dan tiket satu minggu. Selama satu hari, tiket Angkor Wat dibanderol sebesar US$25 atau Rp332 ribu, sementara untuk tiket tiga harian, harganya US$40 atau Rp532 ribu. Adapun, tiket terusan selama satu minggu harganya US$60 atau Rp799 ribu.
Namun, mulai Februari 2017, harga tiket tersebut berubah. Pemerintah Kamboja menaikkan harga tiket masuk Angkor Wat FOR4D menjadi masing-masing US$37 (Rp493 ribu), US$62 (Rp825 ribu) dan US$70 (Rp932 ribu). Kenaikan harga itu, dirasa berat bagi sebagian besar turis dan diprotes banyak agen wisata. Namun, pemerintah Kamboja menyebut kenaikan itu perlu, apalagi harga tiket masuk Angkor Wat, tidak pernah naik selama 25 tahun.
“Harga tiket masuk Angkor Wat tidak pernah berubah selama 25 tahun dan sebenarnya penetapan kenaikan harga ini sudah terlambat,” ujar Carrol Sahaidak-Beaver dari Federasi Wisata Kamboja.
Lebih lanjut, Sahaidak-Beaver mengatakan tidak mengantisipasi dampak negatif kenaikan harga tersebut. Pasalnya, jumlah itu telah diperhitungkan dengan menimbang harga tiket masuk situs bersejarah di negara lain. “Harga tiket masuk Angkor Wat masih kompetitif,” sebutnya. Adapun, pembicaraan mengenai kenaikan harga tiket masuk Angkor Wat, sebenarnya sudah didiskusikan pemerintah sejak Agustus 2016 lalu. Namun baru mulai ditetapkan pada Februari tahun ini. Bagi mereka yang mengangkat alis terhadap kenaikan harga yang cukup tinggi tersebut, Sahaidak-Beaver mengungkapkan alasannya.
“Sebagian dari uang penjualan tiket, sebesar US$2 (Rp26 ribu) akan didonasikan ke Kantha Bopha Children Hospitals Foundation Situs Toto, yayasan yang memberikan pengobatan gratis kepada anak-anak di lima rumah sakit di seluruh Kamboja,” paparnya.
Selain Angkor Wat, beberapa destinasi wisata terkenal lainnya di Kamboja, juga mengalami kenaikan harga mulai Januari lalu, seperti Istana Raja di Phnom Penh dan Tuol Sleng Genocide Museum.