Bikini Atoll, Pulau yang Pernah Dijadikan Uji Coba Bom Atom Amerika Serikat
Wisata Ekstrim – Pulau Bikini Atoll terkenal sebagai tempat uji coba bom atom oleh Amerika Serikat pada 1946-1958. Terletak di Kepulauan Marshall di Samudra Pasifik tengah, Bikini Atoll terdiri dari sekitar 20 pulau karang kecil dengan elevasi rata-rata hanya sekitar 7 kaki (2,1 meter) di atas permukaan air pasang rendah. Setelah Perang Dunia II, Pulau Bikini Atoll dan pulau-pulau lainnya berada di bawah administrasi Angkatan Laut Amerika Serikat. Berdasarkan buku berjudul A Study in Forced Migration, penduduk Bikini Atolll dipaksa pindah oleh Amerika Serikat.
Para penduduk, yang terdiri dari sekitar 167 orang yang tinggal di atol tersebut, pindah ke Atol Rongerik. Pada awal 1948, penduduk tersebut hampir mengalami kelaparan. Mereka kemudian dipindahkan ke Atol Kwajalein FOR4D. Pemindahan itu berkaitan dengan eksperimen militer yang dilakukan Amerika Serikat. Dilansir dari Britannica, pada 1946 Pulau Bikini Atoll menjadi lokasi Operasi Crossroads, yakni sebuah eksperimen militer-saintifik besar untuk mengevaluasi dampak bom atom pada kapal angkatan laut.
Uji coba bom atom pertama kali dilakukan pada 1 Juli dengan melepaskan bom seberat 20 kiloton di udara di atas armada sekitar 80 kapal perang Perang Dunia II yang sudah usang, termasuk kapal tempur dan kapal induk, semuanya tanpa awak. Uji coba kedua dilakukan pada 25 Juli. Itu enjadi ledakan atom pertama di bawah air di dunia yang menciptakan kolom air radioaktif besar yang menenggelamkan sembilan kapal. Serangkaian uji coba berlanjut dari 1954 hingga 1958, termasuk uji coba termokernuklir.
Pada 1956, Bikini Atoll menjadi tempat uji coba bom hidrogen pertama yang dijatuhkan oleh pesawat Amerika Serikat. Dampak dari uji coba tersebut menyebabkan kontaminasi radioaktif yang serius pada atol. Pada 1969, pemerintah AS memulai proyek jangka panjang untuk mendaur ulang tanah dan memulangkan penduduk Bikini. Meskipun beberapa penduduk asli kembali pada akhir 1960-an, mereka harus dipindahkan kembali ke Kili FOR4D pada 1978 karena tingkat radioaktivitas di Bikini masih tinggi.
Sebagai tanggapan terhadap gugatan hukum dari penduduk Pulau Bikini pada 1985, pemerintah AS setuju untuk mendanai pembersihan gugusan pulau tersebut. Pekerjaan dimulai pada 1991 dan proyek pembersihan pertama selesai pada 1998. Namun, tingkat radiasi masih dianggap terlalu tinggi untuk pemukiman kembali, meskipun dianggap cukup rendah untuk pariwisata di Bikini Atoll. Pada 1996, Bikini Atoll ini dibuka untuk penyelaman di antara kapal perang yang tenggelam di laguna, dan olahraga memancing dimulai dua tahun kemudian.