Kampong Buttu Macca, Lokasi Wisata Di Enrekang
Wisata Ekstrim – Wisata Kampong Buttu Macca, Kecamatan Anggareja, Kabupaten Enrekang, Sulsel bisa menjadi pilihan anda menghabiskan liburan akhir pekan. Lokasi Kampong Buttu Macca yang artinya Kampung Bukit Pintar ini berada sekitar 15 kilometer dari pusat kota Enrekang, dikelilingi Gunung Bambapuang dan Gunung Nona.
Untuk menikmati suasana di lokasi wisata ala petualang ini, bersiap-siaplah mengawalinya dengan mendaki bukit. Keringat pun mulai mengucur, tetapi saat tiba di puncak lelah dan keringat yang keluar terbayarkan. Semilir angin dan panorama mulai memanjakan indera. Lokasi wisata ini dikelola oleh sekelompok pemuda yang tergabung dalam Kelompok Pencinta Alam (KPA) Laskar Bambampuang FOR4D.
Tidak perlu dalam-dalam merogok kocek. Tiket masuk bisa dibeli seharga Rp 5.000 untuk pengunjung dewasa maupun anak-anak. Jangan lupa, bagi yang membawa anak kecil, harus tetap terpantau. Jika antrean panjang, pengunjung bisa mencoba ayunan jomblo di dekat gerbang masuk. Ini gratis. Pengelola Kampong Buttu Macca menyediakan banyak lokasi yang instagramable. Pengunjung bisa berfoto di sarang telur naga, perahu, vigura, ruang tamu lengkap dengan sofa, ranjang pengantin, jalan setapak, bintang, alat musik piano hingga gerbang cinta dari rangkaian kembang plastik warna warni berbentu hati.
Selain tempat-tempat yang asyik buat berfoto, pengunjung juga akan dihibur dengan berbagai tulisan tangan yang lucu. Seperti Ayunan Jomblo, Nikah Om, Cantik itu dinilai dari kualitas kamera dan editannya, zona kekinian. Tidak lupa pengelola juga mengajak pengunjung untuk selalu waspada dengan kalimat Berselfielah dengan Cerdas. Untuk berswafoto di sejumlah frame yang tersedia itu semuanya gratis. Tetapi jika berminat menikmati permainan ekstrem yang memacu adrenalin, tentu anda harus merogoh kocek lagi. Seperti ayunan katapel, pengunjung bisa membayar tiket Rp 15 ribu dan flying fox seharga Rp 25 ribu per orang.
Zulbahri (27), salah seorang pengelola lokasi wisata ini mengatakan, setiap kali ada yang berminat menikmati ayunan katapel dan flying fox, ada delapan orang yang mendampingi untuk menyiapkan peralatan dan memastikan semua alat terpasang sempurna.
“Lokasi wisata ini buka dari pukul 08.00 WITA hingga pukul 17.00 WITA, mulai beroperasi sejak dua tahun lalu. Sengaja tidak buka malam untuk hindari human error. Pengunjungnya per hari sekitar 50 orang di hari biasa. Jumlah pengunjung meningkat jika tiba akhir pekan. Rata-rata pengunjung selain warga Kabupaten Enrekang sendiri, ada juga yang datang dari Kota Makassar, Kabupaten Sidrap, Palopo dan Parepare,” kata Zulbahri FOR4D.
Rafika (21), pengunjung asal Kota Makassar sempat menikmati permainan ayunan katapel dan flying fox. Katanya, rugi kalau tidak menikmati semua wahana yang tersedia di tempat ini karena sudah datang jauh-jauh.
“Awalnya takut-takut karena berayun di atas ketinggian, di bawah ada jurang. Tapi saya lihat peralatannya cukup kuat. Dan waow keren, sensasinya mendebarkan,” seru mahasiswi tersebut.