Wisata Taman Nasional Teluk Cendrawasih, Kekayaan Bahari di Barat Papua
Wisata Ekstrim – Jika ada satu hal yang menjadi ciri khas dari Papua adalah keindahan alamnya, termasuk di dalamnya wisata bawah laut yang kerap menjadi incaran bukan hanya turis lokal tapi juga internasional. Menyebut nama Raja Ampat adalah salah satu hal wajib ketika kita berbicara tentang Papua. Namun ternyata, tanah Papua yang begitu luas menyimpan banyak potensi dan keindahan yang kebanyakan dari kita belum mengetahui, salah satunya adalah Taman Nasional Teluk Cendrawasih yang menjadi rumah bukan hanya bagi biota bawah laut, tapi juga berbagai fauna lainnya.
Sejarah Taman Nasional Teluk Cendrawasih
Tak dapat dipungkiri, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki banyak wisata laut pilihan. Jika di pulau Jawa ada nama-nama seperti Karimun Jawa hingga Pantai Sawarna, di Sulawesi ada Pantai Ora FOR4D dan Taman Nasional Wakatobi, maka Papua memiliki Raja Ampat dan Taman Nasional Teluk Cendrawasih.
Taman Nasional Teluk Cendrawasih sendiri memang berbeda dengan Raja Ampat, namun bukan berarti kalah dari segi keindahan. Terletak di antara tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Manokrawi Selatan, Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Nabire, Taman Nasional Teluk Cendrawasih Papua merupakan salah satu taman nasional terbesar di Indonesia, dengan luas hampir menyentuh 1,5 juta ha. Tak heran, Taman Nasional Teluk Cendrawasih menjadi rumah bagi berbagai ekosistem makhluk hidup, juga potensi flora dan fauna yang masih dalam tahapan identifikasi.
Teluk Cendrawasih sendiri sudah relatif lama menjadi taman nasional, tepatnya sekitar 18 tahun lalu melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 8009/Kpts-II/2002 pada tanggal 29 Agustus 2002. Sejak saat itu, perlahan tapi pasti, Taman Nasional Teluk Cendrawasih mulai menjadi destinasi wisata alternatif bagi wisatawan lokal. Terima kasih juga berkat andil liputan media lokal reputasi Taman Nasional Teluk Cendrawasih semakin meningkat tiap tahunnya.
Daya Pikat Taman Nasional Teluk Cendrawasih
Seperti yang sudah disebutkan di atas, Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan taman nasional dengan wilayah perairan terluas di Indonesia. Fakta ini tentunya membuat Taman Nasional Cendrawasih menjadi rumah nyaman bagi berbagai flora dan fauna, baik yang sudah teridentifkasi maupun yang belum. Lalu apa saja sih, daya pikat dari Taman Nasional Cendrawasih yang layak membuat kamu untuk mengunjunginya?
Hiu Paus
Hiu paus yang dikenal dengan nama latin Rhincodon Typus FOR4D, adalah spesies hiu terbesar yang ada di dunia. Meskipun ‘hanya’ memakan plankton, hiu ini bisa bertumbuh hingga mencapai panjang 18 meter. Di Indonesia sendiri, hiu paus hanya bisa ditemukan di tiga lokasi, yaitu di Kepulauan Derawan, Kalimantan. Daerah Gorontalo, Sulawesi dan yang terakhir Taman Nasional Teluk Cendrawasih, Papua.
Taman Nasional Teluk Cendrawasih sendiri memiliki ‘kehormatan’ untuk menjadi wilayah konservasi hiu paus di Indonesia. Berbagai elemen seperti pemerintah, perusahaan swasta termasuk masyarakat lokal turut memberikan sumbangsih masing-masing untuk tetap menjadi kelestarian hiu jenis ini. Desa Kwatisore yang berada di Taman Nasional Teluk Cendrawasih sendiri telah menjadi lokasi penelitian hiu paus sejak lama.
Bukan hanya menjadi subyek penelitian, di Taman Nasional Teluk Cendrawasih, hiu paus kerap menjadi teman nelayan dan wisatawan. Biasanya, para nelayan atau wisatawan bisa berinteraksi dengan jarak dekat dengan hiu paus di perairan Kwatisore.
Wisata budaya dan sejarah
Meskipun memiliki luas lautan hingga 90 persen, namun Taman Nasional Teluk Cendrawasih juga menawarkan wisata sejarah dan budaya, tepatnya di dua pulau yaitu Pulau Misowaar dan Pulau Roon. Di Pulau Misowaar kamu bisa mengunjungi gua yang sudah ada semenjak zaman purbakala dan merupakan peninggalan etnis Wandau. Gua ini memiliki kedalaman air hingga 100 meter.
Sementara Pulau Roon menawarkan wisata peninggalan zaman kolonial FOR4D, termasuk gereja tua yang di dalamnya memiliki Alkitab yang sudah ada semenjak tahun 1898. Menarik, bukan?