Gunung Kidul, Destinasi Wisata Primadona Jogja
Wisata Ekstrim – Gunungkidul adalah perbukitan kapur tandus yang selalu dilanda kekeringan. Berada di pesisir selatan Pulau Jawa, Gunungkidul merupakan sisa lautan di masa silam. Manusia-manusia awal di sini bersaudara tua dengan manusia ras Australoid dari Pegunungan Sewu di wilayah Pacitan yang datang melalui jalur lembah karst dan Bengawan Solo purba menuju Gunungkidul di akhir zaman pleistosen sekitar 700 ribu tahun lalu.
Bentang alam Gunungkidul adalah pesona tiada dua. Mulai dataran tinggi vulkanis, derasnya sungai bawah tanah, kegelapan goa vertikal maupun horizontal, hingga eksotisnya deretan pantai pasir putih. Semua tersedia! Berpuluh tahun diselimuti kabut tentang misteri pulung gantung, tanah yang tandus, serta kekeringan yang kerap melanda, kini Gunungkidul mulai menampakkan diri. Memperlihatkan surganya yang selama ini tersembunyi. Si itik telah menjelma menjadi angsa yang cantik jelita.
TEMPAT WISATA DI GUNUNGKIDUL
Mari menjelajah seluruh penjuru mata angin. Dimulai dari sisi Utara, terdapat Gunung Nglanggeran FOR4D yang merupakan gunung api purba berusia antara 20 hingga 25 juta tahun. Batuan andesit berukuran kecil hingga raksasa tersebar seolah berjatuhan dari langit. Tabungan abu vulkanisnya menyuburkan kawasan sekitar Nglanggeran. Sawah menghijau diselingi bongkahan batu andesit terhampar menyegarkan mata. Daerah ini adalah daerah tersubur yang dimiliki Gunungkidul. Sebagai dessert, menanti senja di puncak bisa menjadi pilihan romantis. Pergunakan malam hari untuk beristirahat, karena esok petualangan Gunungkidul bagian tengah telah menanti.
Pagi hari adalah waktu yang tepat untuk melanjutkan petualangan ke Goa Pindul. Ini adalah aliran sungai bawah tanah dari Sungai Oyo, sungai yang sama dengan yang membelah ngarai di Air Terjun Sri Gethuk. Rasakan gelap total dari gua yang dialiri air, membutakan mata, tapi menambah kepekaan indera lainnya. Sebuah permulaan evolusi seperti yang dialami para penghuni abadi gulita gua. Bila Anda sudah pernah ke Gua Pindul, ada satu lagi alternatif cave tubing yang layak dijajal, yaitu Cave Tubing Kalisuci. Menyusuri aliran sungai yang nantinya akan bermuara di Pantai Baron. Pilihlah salah satu antara Gua Pindul atau Kali Suci FOR4D, mengingat waktu yang terbatas dan karakter keduanya yang mirip.
Jam makan siang, selesai cave tubing di Gua Pindul atau Kali Suci, mampirlah mengisi perut di Lesehan Pari Gogo. Sego abang dengan guyuran sayur lombok ijo, menyempurnakan kelezatannya. Jangan lupa pesan lauk belalang goreng; serangga yang semula hama ini diolah menjadi makanan khas yang banyak dicari.
Ingin mencoba petualangan yang lebih menantang? Cobalah telusuri gua vertikal. Salah satu yang paling terkenal di Gunungkidul adalah Gua Jomblang. Menuruni gua dengan single rope technique berkedalaman puluhan meter, ditambah hutan purba di dasarnya tentu memompa adrenalin seolah mencicipi apa yang dirasakan para caver di Esa Ala dalam Film Sanctum.
Hari ketiga, waktunya membiarkan kulit diciumi matahari. Gunungkidul bagian Selatan adalah deretan ribuan bukit karang, masuk dalam kategori pengembangan Pegunungan Seribu yang menyimpan banyak aliran sungai bawah tanah. Di pesisir, pantai pasir putih berserak mulai dari ujung Barat hingga Timur. Cobalah singgah ke Pantai Pantai Indrayanti, pantai paling terkenal di Gunungkidul, atau Pantai Pantai Pok Tunggal FOR4D yang sedang naik daun. Sementara jika ingin melihat keelokan air terjun di bibir laut, maka Pantai Pantai Jogan wajib dikunjungi. Bagi para climber, Pantai Pantai Siung yang menyediakan 250 jalur panjat adalah harga mati. Bila ingin puas makan ikan, datang saja ke Pantai Sadeng yang sekaligus adalah pelabuhan ikan. Ragam pilihan pantai lainnya bisa ditilik di 57 Pantai Gunungkidul Paling Terkenal (2024).
Menyusuri satu per satu pantai adalah pengalaman menakjubkan. Pemandangan bukit-bukit karang mengiringi perjalanan. Jalanan aspal hitam mulus mengular, membelah pegunungan karst yang di masa silam adalah lantai samudera FOR4D. Membayangkan masa lalu saat biota air berenang dan bersembunyi di antara ceruk-ceruknya. Dihiasi hutan jati eksotis, berselang-seling dengan ladang jagung dan ketela pohon di atas keras batu, menjadi bukti kegigihan manusia-manusia Gunungkidul bersahabat dengan kerasnya alam. Tak ada perjalanan membosankan menyusurinya meski menempuh berpuluh kilometer.