Lawang Sewu
7, Aug 2024
Wisata Menarik Lawang Sewu Semarang

Wisata EkstrimLawang Sewu merupakan ikon wisata Kota Semarang yang tidak boleh dilewatkan saat berwisata ke Kota Atlas. Bangunan bergaya kolonial tersebut berdiri megah di pusat Kota Semarang, sehingga memikat setiap orang yang melintas. Lawang Sewu adalah museum perkeretapian, Bangunan yang berada di Jalan Pemuda, Kota Semarang ini adalah museum perkeretaapian, yang dikelola oleh PT KAI (Persero). Bangunan utama Lawang Sewu dibangun pada 27 Februari 1904 dan selesai pada Juli 1907 pada masa kolonial Belanda, seperti dikutip dari laman KAI Heritage.

Sementara, bangunan tambahan dibangun sekitar 1916 dan selesai pada 1918. Lawang Sewu awalnya berfungsi sebagai Kantor Pusat perusahaan kereta api swasta milik Belanda, Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Lawang Sewu sempat jatuh ke tangan pemerintah Jepang, saat Belanda mundur dari Indonesia, tepatnya pada 1942-1945. Jepang menggunakan bangunan Lawang Sewu sebagai Kantor Ryuku Sokyoku atau Departemen Transportasi Jepang.

Saat berada di tangan Jepang, Lawang Sewu menjadi saksi Pertempuran Lima Hari di Semarang pada 15 Oktober hingga 19 Oktober 1945, antara Angkatan Pemuda Kereta Api (AMKA) dengan tentara Jepang. Untuk mengenai peristiwa bersejarah itu, dibangun monumen Tugu Muda Semarang yang berlokasi di depan Lawang Sewu. Koleksi di Lawang Sewu Semarang sangat berkaitan dengan sejarah bangunan seluas 18.232 meter tersebut, yakni barang-barang yang berkaitan dengan perkembangan perkeretaapian di Indonesia.

1. 928 pintu

Saat berkunjung ke Lawang Sewu, pengunjung bisa menjumpai banyak sekali pintu. Hal ini sesuai dengan namanya, yakni lawang yang berarti pintu dan sewu bermakna seribu, atau seribu pintu. Namun, jumlah pintu di Lawang Sewu sebanyak 928 pintu, seperti dikutip dari laman Kemenparekraf. Jadi, hanya kurang 72 pintu saja untuk mencapai angka seribu. Keberadaan pintu-pintu tersebut berfungsi agar sirkulasi udara di Lawang Sewu bagus. Kini, pintu-pintu tersebut menjadi spot foto favorit wisatawan yang berkunjung ke Lawang Sewu.

2. Koleksi perkeretaapian

Setelah pemugaran dan renovasi, kini Lawang Sewu berfungsi sebagai museum perkeretaapian. Jadi, pengunjung bisa menyaksikan ragam koleksi yang berhubungan dengan kereta api. Mulai dari seragam masinis, alat komunikasi (telepon kayu dan telegraf), alat hitung friden, lemari karcis Edmonson, karcis kereta kuno, mesin cetak tanggal untuk karcis kereta, dan lainnya. Pengunjung juga bisa menemukan replika lokomotif uap di Lawang Sewu.

3. Perpustakaan

Mendekati pintu keluar, pengunjung bisa menjumpai ruang perpustakaan Lawang Sewu yang berisi buku-buku tentang kereta api, seperti dikutip dari laman KAI Heritage.

4. Dokumentasi foto dan video

Lawang Sewu menyajikan dokumentasi perkembangan perkeretaapian di Indonesia dalam bentuk foto dan video. Selain itu, ada dokumentasi pemugaran gedung Lawang Sewu berupa foto, video, dan material restorasi

5. Taman

Selain bangunan, wisatawan dapat menikmati area taman Lawang Sewu. Wisatawan akan disuguhi pohon-pohon rindang dan taman yang rapi serta terawat.  Dari lokasi taman, pengunjung bisa duduk santai sembari menikmati kesibukan kendaraan lalu lalang di Jalan Pemuda, Kota Semarang.

6. Ruang bawah tanah

Pada masa pendudukan Jepang di Lawang Sewu, ruang bawah tanah digunakan sebagai penjara. Ruang bawah tanah itu, disebut sebagai tempat penyiksaan para tahanan, seperti dikutip dari laman Visit Jateng. Saat ini, pengelola memutuskan untuk menutup ruang bawah tanah tersebut demi alasan keamanan dan kenyamanan pengunjung, serta menghindari bias sejarah. Ruang penjara bawah tanah Lawang Sewu tersebut, juga kerap dihubungkan dengan hal-hal mistis di Lawang Sewu.

https://www.karangasem-bangkit.org/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *