Keindahan Danau Berselimut Mangrove Di Pulau Kapota
Wisata Ekstrim – Kebanyakan danau yang kita jumpai berada di dataran yang lebih tinggi dari permukaan air laut. Di pulau Kapota Kabupaten Wakatobi terdapat danau yang terbilang unik, letaknya tak jauh dari garis pantai. Nama danau ini adalah danau Tailaronto’oge. Danau Tailaronto’ogo hanya berjarak sekitar 400 meter dari bibir pantai. Pohon mangrove yang tumbuh di sekelilingnya, seakan menyelimuti pemandangan danau ini. Beragam jenis pohon bakau menjadikan tempat ini sejuk, sangat cocok dijadikan tempat bersantai bersama teman-teman dan keluarga.
Aneka satwa yang hidup di pepohonan mangrove, akan membuat kita betah dan ingin berlama-lama di danau ini. Panjang diameter danau kurang lebih 800 meter, cukup luas untuk ukuran danau, sehingga tak jarang kita menemukan burung bangau dan hewan lainnya sedang mencari makan di kawasan danau. Tak hanya itu saja, danau yang airnya terasa payau ini menjadi tempat berkembang biaknya berbagai macam biota bawah air. Disini kita bisa temukan ikan mujair, jenis ikan air laut, kepiting, hingga udang yang tergolong langka yakni udang merah.
Penasaran dengan danau ini, Disparsultra, Minggu (19/4/2020) mencoba menjelajahi destinasi ini. Untuk menuju ke danau kapota, kita perlu menempuh jalur laut dari ibu kota Wangi-wangi, menggunakan kapal kayu (masyarakat setempat menyebutnya Bodi). Kapal reguler yang biasa digunakan masyarakat ini beroperasi setiap hari, untuk sekali menyeberang Anda cukup membayar Rp. 10.000
Jika berangkat di pagi hari, pada musim-musim tertentu, terkadang kita menjumpai kawanan lumba-lumba mengiringi perjalanan. Pulau Wangi-wangi dan Kapota hanya berjarak kurang lebih 3.6 kilometer garis lurus dengan waktu tempuh hanya sekitar 15 menit. Dari atas kapal, kita juga bisa menyaksikan pemukiman bajo bersusun di pinggir pantai, menyaksikan aktivitas para nelayan, dan melihat dengan jelas daratan pulau Wangi-wangi dari kejauhan.
Sesampainya di pulau Kapota, kita bisa memilih apakah mau menggunakan kendaraan bermotor yang disediakan masyarakat setempat atau dengan berjalan kaki. Jarak danau dari pemukiman lumayan jauh jika ditempuh berjalan kaki. Jaraknya kurang lebih 2,8 kilometer dari dermaga pulau kapota. Karena ingin menyaksikan aktivitas masyarakat setempat, Dispar sultra menempuh perjalanan dengan berjalan kaki. Sebelum ke danau kita bisa menyaksikan aktivitas masyarakat setempat. Salah satu yang menarik disini, terdapat aktivitas masyarakat membuat sasak bambu (masyarakat menyebutnya Laja-laja). Laja-laja difungsikan sebagai pengganti dinding rumah-rumah tradisional.
Selain itu, saat menapaki jejak di Kapota, kita juga akan menyaksikan bukti-bukti kejayaan kerajaan Buton. Masih membekas peninggalan sejarah disana, yakni adanya Lawa (pintu masuk) dan benteng Togo molengo (kampung lama). Dari informasi masyarakat setempat sebutan pulau Kapota baru ada di masa pembagian Kadie. Kadie merupakan bagian-bagian kekuasaan pada pemerintahan kesultanan Buton. Sebelumnya Kapota disebut sebagai pulau kambode.
Dari dermaga, ada dua jalur menuju danau kapota. kita bisa gunakan jalur yang lebih dekat dengan melewati jalan yang sudah teraspal atau menggunakan jalur pesisir yang sedikit labih jauh. Keunggulan melewati jalur pesisir, disepanjang jalan kita bisa menikmati deburan ombak dan pasir putih, serta pemandangan pepohonan kelapa dan pohon cemara. Tiba di danau kapota kita bisa langsung, menceburkan diri ke air danau atau ingin menikmati terlebih dahulu pemandangannya. Yang jelas, kejernihan air danau kapota tidak bakal membuat jenuh. Airnya cukup dangkal, jadi cukup aman bagi Anda yang belum pandai berenang. Jika ingin menyaksikan pemandangan lain, kita bisa pergi ke bibir pantai yang tidak jauh dari danau.
Sayangnya, fasilitas di tempat ini masih sangat kurang. Jembatan ke danau dari jalan setapak sudah rusak parah. Begitupun dengan tempat persinggahan di tepi danau. Kendati masih bisa digunakan, lebih baik jika fasilitas di tempat ini diperbaiki. Potensi wisata danau Tailaronto’ogo cukup menjanjikan, asal di dikelola dengan baik oleh pemerintah dan masyarakat setempat. Masih banyak spot wisata yang akan kami jelajahi di daerah sekitar danau Tailaronto’ogo. Kabarnya, di pulau Kapota terdapat pohon kelapa bercabang, Gowa kelelawar FOR4D, tempat berburu sunset yang indah. Untuk itu, baca terus perjalanan kami berikutnya.