Tebing Breksi
1, Aug 2024
Pesona Wisata di Area Bekas Tambang Tebing Breksi Yogyakarta

Wisata EkstrimTebing Breksi merupakan salah satu destinasi wisata bekas tambang yang terletak di Dusun Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta. Awalnya, Tebing Breksi merupakan area tambang batuan yang menjadi sumber penghidupan warga di sekitarnya. Batuan yang ada di Tebing Breksi pada mulanya merupakan abu yang dilontarkan Gunung Api Nglanggeran saat terjadi erupsi berpuluh-puluh tahun yang lalu. Berkubik-kubik abu tersebut mengendap menjadi lumpur dan mengeras menjadi batuan. Cuaca dan waktulah yang menjadikan abu hasil erupsi menjadi batuan besar di Desa Sambirejo. Pada tahun 2014, gabungan peneliti dari  Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) melakukan peninjauan pada Tebing Breksi dan mereka menemukan jenis batuan tufan yang langka. Sehingga penambangan harus dihentikan dan pada tahun 2015 Tebing Breksi ditetapkan sebagai salah satu Geoheritage Yogyakarta.

Sejak saat itu, masyarakat setempat mulai berinisiatif untuk mengembangkan Tebing Breksi dengan kreativitas yang dimiliki. Tebing bekas tambang setinggi sekitar 30 meter ini dipahat membentuk relief dan cerita pewayangan yang dihiasi dengan detail pada pahatannya. Keindahan karya artistik yang dihasilkan ini kemudian disebarluaskan menggunakan media sosial, sehingga Tebing Breksi menjadi destinasi wisata yang populer di kalangan masyarakat. Keindahan lain yang dapat ditemui di Tebing Breksi adalah pemandangan alam yang luar biasa indah. Karena objek wisata ini berada pada 200 mdpl, maka pengunjung bisa melihat Kota Yogyakarta dari ketinggian. Terlebih ketika menjelang matahari terbenam, pengunjung akan disuguhi indahnya sunset di atas Tebing Breksi.

Perjalanan menuju lokasi Tebing Breksi dapat ditempuh dalam waktu 28 menit atau sekitar 17 km dari Kota Yogyakarta. Jalan menuju lokasi telah diaspal maupun di cor semen sehingga aksesibilitas sangat mudah, meskipun sebagian kecil jalan tidak rata dan menanjak. Berbagai macam kendaraan, seperti motor, mobil, minibus, truk, bahkan bus pariwisata dapat melalui jalan tersebut. Pengunjung juga dimudahkan dengan adanya petunjuk arah jalan menuju Tebing Breksi. Keberadaan rambu-rambu penunjuk arah ini juga dapat memudahkan pengunjung objek wisata lain di sekitar Tebing Breksi, seperti Candi Ratu Boko, Candi Ijo, dan Batu Papal.

Walaupun di sekitar Tebing Breksi ada beberapa pilihan wisata lain, pengunjung yang datang ke Tebing Breksi tidak pernah surut. Lalu, apa yang menjadi daya tarik Tebing Breksi? Ternyata hanya dengan tiket masuk seharga Rp10.000 pengunjung sudah disuguhkan dengan keindahan pahatan tebing dan pemandangan alam. Tidak hanya itu, Tebing Breksi juga menawarkan spot-spot foto yang objeknya sudah disiapkan oleh pengelola. Setidaknya ada 12 objek foto yang dihiasi dengan tanaman hias, atribut-atribut unik, hingga burung hantu jinak. Pengunjung juga dapat berkeliling di sekitar kawasan wisata dengan menyewa mobil offroad. Tak hanya itu, Tebing Breksi juga menyediakan Tlatar Seneng dan amphiteater yang digunakan untuk pertemuan, kopi darat, pertunjukan seni, dan event-event lain dengan desain melingkar seperti halnya teater kuno Yunani.

Fasilitas yang disediakan pengelola Tebing Breksi juga cukup lengkap. Mulai dari area parkir yang luas dan tersedia segala jenis kendaraan dengan tempat terpisah, baik untuk sepeda, motor, mobil, bus, mobil offroad yang disewakan, dan lain sebagainya. Selain itu, mulai dari area parkir hingga menuju objek wisata, jalur di desain secara inklusif dengan adanya jalur difabel. Amenitas objek wisata yang disediakan oleh pengelola juga sangat memadai, diantaranya terdapat 3 spot tempat makan,  masjid dan mushola, cafe, toilet, toko oleh-oleh, dan lain sebagainya. Fasilitas persampahan yang disediakan oleh pengelola sangat baik, dilihat dari jarak antar sampah yang tidak terlalu jauh, pemisahan sampah organik dan anorganik, bahkan disediakan sampah puntung rokok pada area amphiteater. Namun pada kenyataannya masih banyak sampah dibuang tidak sesuai pada tempat yang sudah disediakan. Di masa pandemi, pengelola juga menyediakan fasilitas mencuci tangan di setiap area, termasuk pada pintu masuk, tempat parkir, dan setiap sudut pada objek wisata Tebing Breksi, serta adanya poster himbauan untuk menerapkan protokol kesehatan.

Keamanan dan keselamatan pengunjung pun sangat diperhatikan, melihat kondisi tebing yang berada di ketinggian, sehingga harus disediakan beberapa rambu-rambu untuk keselamatan, jalur evakuasi, dan informasi pelayanan pada keadaan darurat. Objek wisata Tebing Breksi juga telah terhubung dengan teknologi informasi yang berkembang saat ini. Hal ini terlihat dari pemesanan tiket yang dapat dilakukan secara online dan penyediaan fasilitas wifi pada area tempat makan.

Namun ada beberapa hal yang dapat menjadi evaluasi untuk perbaikan Tebing Breksi ke depan. Pertama terkait akomodasi, perlu adanya transportasi umum yang dapat menjangkau destinasi wisata tersebut. Kedua, perlu ditambahkan vegetasi peneduh pada beberapa spot yang masih memungkinkan di area wisata Tebing Breksi. Sehingga, pengunjung tetap merasakan kenyamanan meskipun cuaca sedang terik-teriknya. Terakhir, perlu adanya kesadaran dari pengunjung untuk menjaga kebersihan objek wisata. Kurangnya kepedulian pengunjung ini terlihat dari sampah yang dibuang sembarangan. Oleh karenanya dalam mendukung keberlanjutan objek wisata Tebing Breksi dibutuhkan partisipasi baik pengelola maupun pengunjung untuk tetap menjaga kelestarian, keamanan, kenyamanan, dan kebersihan objek wisata.

Terlepas dari kekurangannya, kesuksesan atraksi yang ditawarkan oleh Tebing Breksi, tidak lepas dari peran pengelola objek wisata. Uniknya, seluruh pengembangan yang ada diinisiasi oleh masyarakat setempat dan difasilitasi oleh pemerintah dan swasta. Pendanaan dan pengelolaan dilakukan dengan inisiasi BUMDES. Seluruh pegawai yang bekerja pada Tebing Breksi merupakan warga lokal, sehingga keberadaan objek wisata ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar. Banyak tenaga kerja yang terserap dan masyarakat memiliki peluang lebih untuk membuka usaha di Tebing Breksi. Objek wisata Tebing Breksi dapat dijadikan best practice pada pengembangan objek wisata lain. Sebaiknya objek wisata lain juga dapat berkembang dari, untuk, dan oleh masyarakat, sehingga industri pariwisata berkembang dan dapat memajukan bangsa (PNL).

https://ahada.org/

http://www.filmmakersnotebook.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *