5 Wisata Augmented Reality di Indonesia, Belajar Sejarah Jadi Seru
Destinasi wisata di Indonesia selalu berinovasi dengan memanfaatkan teknologi terbaru. Salah satu teknologi yang kini semakin populer adalah augmented reality (AR). Dengan teknologi AR, pengunjung dapat memperoleh informasi lebih detail mengenai suatu tempat, melihat visualisasi yang interaktif, hingga merasakan suasana dari masa lampau.
Augmented reality merupakan teknologi yang menggabungkan dunia nyata dengan elemen digital, seperti gambar, video, atau tiga dimensi, yang dapat dilihat melalui gadget. Teknologi ini memberikan pengalaman belajar sejarah yang unik dan seru, terutama bagi anak-anak muda.
Melansir dari kemenpar.go.id, berikut lima rekomendasi tempat destinasi pariwisata yang sudah menggunakan augmented reality.
1. Monumen Nasional, Jakarta
Museum Nasional telah mengembangkan aplikasi augmented reality untuk pengunjung yang ingin menikmati koleksi di sana. Kini, pengunjung dapat mengenal sejarah bangsa Indonesia dengan aplikasi khusus.
Dengan begitu, kamu bisa melihat animasi tiga dimensi tentang berbagai peristiwa penting di masa lalu. Ini menjadi cara menarik belajar sejarah tanpa menyentuh artefak.
Lokasi: Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 12, Gambir, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.
Jam operasional: Selasa-Kamis pukul 08.00-16.00 WIB dan Jumat-Minggu pukul 08.00-20.00 WIB.
Harga tiket: Rp25 ribu untuk orang dewasa dan Rp15 ribu untuk anak-anak.
2. Galeri Nasional Indonesia, Jakarta
Galeri Nasional Indonesia juga telah menerapkan augmented reality. Teknologi ini memungkinkan pengunjung mengetahui informasi tambahan tentang karya seni yang ditampilkan. Kamu bisa melihat nama pelukis, judul, tahun pembuatan, hingga animasi 3 dimensi yang menceritakan lukisan tersebut.
Lokasi: Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 14, Gambir, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.
Jam operasional: setiap hari pukul 09.00-19.00 WIB.
Harga tiket: Rp20 ribu untuk orang dewasa dan Rp10 ribu untuk anak-anak.
3. Agung Rai Museum of Art, Bali
Agung Rai Museum of Art, BaliDi Agung Rai Museum of Art, para pengunjung bisa menggunakan augmented reality untuk mengenal budaya dan filosofi Bali di balik karya seni. Kamu bisa menikmati tari-tarian kha Bali dalam bentuk animasi digital. Selain itu, kamu juga bisa berinteraksi dengan pemandangan virtual yang menggambarkan kehidupan masyarakat Bali di masa lalu.
4. Museum Situs Manusia Purba Sangiran, Jawa Tengah
Museum Situs Manusia Purba Sangiran, Jawa Tengah Museum Situs Manusia Purba Sangiran juga mengaplikasikan augmented reality. Kamu bisa mendapatkan informasi sebagian benda purbakala, seperti melihat rekonstruksi manusia purba secara virtual, lengkap dengan lingkungan tempat tinggal mereka jutaan tahun lalu.
Lokasi: Jalan Sangiran Nomor Km.4, Kebayanan II, Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Jam operasional: Selasa-Minggu pukul 08.00-16.00 WIB.
Harga tiket: Rp5.000.
5. Candi Borobudur, Jawa Tengah
Candi Borobudur, Jawa TengahCandi Borobudur juga mengintegrasikan augmented reality yang memperlihatkan detail relief candi dan proses pembangunannya dalam bentuk animasi. Teknologi ini memberikan kesempatan kepada para pengunjung yang tidak bisa naik ke stupa untuk melihat keindahan Candi Borobudur.
Lokasi: Jalan Badrawati, Kawasan Candi Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Jam operasional: setiap hari pukul 07.00-17.00 WIB.
Harga tiket masuk pelataran: Rp50 ribu untuk orang dewasa dan Rp25 ribu untuk anak-anak.
Harga tiket naik Candi Borobudur: Rp120 ribu untuk orang dewasa dan Rp75 ribu untuk anak-anak.
Itulah beberapa destinasi wisata yang memanfaatkan teknologi augmented reality. Destinasi mana yang paling menarik perhatianmu?